Senin, 02 Januari 2012

PENGKAJIAN KLINIS KESEIMBANGAN CAIRAN


PENGKAJIAN KLINIS
KESEIMBANGAN CAIRAN



Dua alat yang paling penting untuk pengkajian klinis tentang masalah keseimbangan cairan adalah prosedur keperawatan sederhana yang mungkin dilakukan tanpa pesanan dokter: penimbangan berat badan dan masukan serta haluaran setiap hari. Pemantauan hemodinamik adalah cara invasif dari pengkajian gangguan keseimbangan cairan.

Berat Badan setiap hari

Perubahan berat badan akut biasanya menandakan perubahan cairan akut. Setiap kilogram dari penurunan berat badan menandakan satu liter cairan hilang atau bertambah. Jadi, 2 kg penurunan berat badab akut sama dengan kehilangan cairan 2 L. Penambahan 2 kg berat badan tidak selalu menandakan peningkatan volume sirkulasi efektif, tetapi lebih pada, peningkatan volume tubuh total yang dapat terletak di mana saja dari kompartemen cairan. Untuk keakuratan dan konsistensi, berat badan harus diukur pada waktu yang sama, paling baik sebelum sarapan pagi.

Masukan dan Haluaran

Semua masukan dan haluaran secara akurat diukur kapan saja jika mungkin dan semua volume yang tak diukur diperkirakan dan dicatat. Catatan masukan dan haluaran harus meliputi hal berikut:
  1. Masukan:
    • Cairan oral
    • Cairan parenteral
    • Makanan per selang
    • Irigan kateter

  1. Haluaran
    • Haluaran urine
    • Feses cair
    • Muntah
    • Drainase NG
    • Berkeringat banyak
    • Drainase luka
    • Fistula yang mengalir
    • Kecepatan pernapasan sulit atau cepat

Suhu Tubuh

Peningkatan suhu tubuh dapat menimbulkan kehilangan cairan dan elektrolit karena peningkatan kehilangan cairan tak kasat mata. Dehidrasi hipernatremia dapat juga menyebabkan peningkatan suhu.


PROSEDUR KEPERAWATAN

WATER TEPID SPONGING



  1. TUJUAN
Meningkatkan kontrol panas tubuh melalui evaporasi dan konduksi

  1. PERSIAPAN ALAT
    • Baskom mandi
    • Bantalan tahan air
    • Air hangat (370C atau 98,60F)
    • Selimut mandi
    • Termometer mandi
    • Etil alkohol (k/p)
    • Lap mandi
    • Termometer
    • Sarung tangan


  1. PROSEDUR TINDAKAN
    • Cuci tangan dan kenakan sarung tangan
    • Jelaskan pada klien tentang tujuan tindakan water tepid sponging
    • Tutup tirai atau pintu ruangan
    • Ukur suhu dan nadi klien
    • Letakkan bantal tahan air dibawah klien dan lepaskan pakaian
    • Pertahankan selimut mandi diatas bagian tubuh yang tidak dikompres. Tutup jendela dan pintu untuk mencegah aliran udara kedalam ruangan
    • Periksa suhu air
    • Celupkan lap mandi dalam air dan letakkan lap yang sudah basah dimasing-masing aksila dan lipatan paha. Bila menggunakan bak mandi, rendam klien selama 20-30 menit
    • Dengan perlahan kompres ekstremitas selama 5 menit. Periksa respon klien. Ekstremitas berlawanan ditutup dengan lap mandi dingin.
    • Keringkan ekstremitas dan kaji ulang nadi dan suhu tubuh klien. Observasi respon klien terhadap terapi
    • Lanjutkan mengkompres ekstremitas lain, punggung dan bokong selama 3 sampai 5 menit. Kaji ulang suhu dan nadi tiap 5 menit
    • Ganti air dan lakukan kembali kompres pada aksila dan lipat paha sesuai kebutuhan
    • Bila suhu tubuh turun sedikit diatas normal , hentikan prosedur
    • Keringkan ekstremitas dan bagian tubuh secara menyeluruh. Selimuti klien dengan selimut mandi atau selimut
    • Ganti peralatan dan linen bila basah
    • Catat pada catatan perawat bahwa prosedur telah dilakukan 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar