Sabtu, 05 November 2011

biji mahoni

MAHONI membantu kesehatan jantung
Penemuan buah mahoni sebagai vitamin dan obat - obatan pertama kali oleh DR. Larry Brookes, ahli biokimia pada tahun 1990-an. Kandungan buah mahoni menurutnya yang mengandung flavonoida dan saponin dibuat dalam bentuk ekstrak. Menurutnya, kandungan Flavonoid yang telah diteliti banyak berguna untuk melancarkan peredaran darah, terutama untuk mencegah tersumbatnya saluran darah, mengurangi kadar kolesterol dan penimbunan lemak pada dinding pembuluh darah, membantu mengurangi rasa sakit, pendarahan, dan lebam serta antioksidan untuk menyikirkan radikal bebas. Sedangkan yang kedua Saponin memiliki kandungan yang berguna untuk mencegah penyakit sampar, mengurangi lemak tubuh, meningkatkan kekebalan, memperbaiki tingkat gula darah, serta menguatkan fungsi hati dan memperlambat proses pembekuan.
Mahoni (Swietenia Macrophylas) merupakan tanaman yang berasal dari Hindia Barat dan Afrika dapat tumbuh subur di pasir payau dekat dengan pantai. Mahoni dikelompokkan menjadi dua, mahoni berdaun kecil (Swietenia mahagoni Jacg.) dan mahoni berdaun besar (Swietenia macrophylla King). Keduanya termasuk dalam keluarga Meliaceae.
Sebuah penelitian terhadap biji mahoni dalam menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan yang pernah dilakukan Laurentia Mihardja, seorang peneliti pada Center For Research and Development of Disease Control, NIHRD. Pada ekstrak mahoni dosis 45 mg/160 g bb setelah 7 hari menunjukkan hasil berbeda signifikan dibanding pelarut serta tidak berbeda dengan glikazide 7,2 mg/200 g bb. Disimpulkan, mahoni dapat menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan.
Sebuah penelitian telah dilakukan terhadap biji mahoni dalam menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan yang pernah dilakukan Laurentia Mihardja, seorang peneliti pada Center For Research and Development of Disease Control, NIHRD. Pada ekstrak mahoni dosis 45 mg/160 g bb setelah 7 hari menunjukkan hasil berbeda signifikan dibanding pelarut serta tidak berbeda dengan glikazide 7,2 mg/200 g bb. Disimpulkan, mahoni dapat menurunkan glukosa darah pada hewan percobaan.
Pada bulan November 2008 dilakukan penelitian pada mahoni, kandungan flavonoid yang terdapat pada buah mahoni mampu menurunkan kadar gula dalam darah dan menurunkan tekanan darah, hal ini kemungkinan disebabkan dari fungsi flavonoid yang mampu melancarkan peredaran darah dan menurunkan lemak dalam darah serta menurunkan kadar kolesterol dalam darah.

Beberapa hal telah dilakukan oleh kami selaku penulis terlibat dalam penerapan pengobatan alternative sebagai upaya preventif promotif kuratif dan rehabilitative. Dan standar kompetensi yang dapat dicapai bagaimana membudidayakan dari pada kreatvitas masyarakat terhadap potensi alam untuk digunakan dalam penggunaan penyelesaian masalah penyakit. Hal ini sudah dibuktikan dikawasan Provinsi Jawa Tengah bahwasannya penerapan biji mahoni untuk penanganan hipertensi. Tepatnya di Kota Semarang didaerah Wonolopo Kecamatan Mijen RW IV. Berpegang pada data instrument yang telah dilakukan setelah menempuh beberapa waktu untuk dilaksanakan whinshield survey dan terjadi brainstorming. Hasil data masalah kesehatan didaerah Wonolopo yang dialami oleh usia lanjut adalah darah tinggi sebanyak 37,9%, stroke 3,4%.

Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil Survei Kesehatan RumahTangga (SKRT) tahun 1972, 1986 dan 1992 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai penyebab kematian sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai faktor risiko seperti kebiasaan merokok, hipertensi, disiplidemia, diabetes mellitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari faktor risiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas, disiplidemia dan diabetes mellitus.
Masalah gizi Klinis merupakan masalah gizi yang erat hubungannya dengan penyakit dan penanganannya memerlukan tindakan yang komprehensif. Sehingga hipertensi yang merupakan salah satu faktor risiko terjadinya penyakit kardiovaskuler, perlu dicegah dan diobati dengan merubah pola makan menjadi pola makan sehat yang berpedoman pada aneka ragam makanan yang memenuhi gizi seimbang.
Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil survey Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) tahun 1972, 1986, dan 1992 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu. Misalnya, beberapa penyakit yang bisa diobatii dengan menggunakan biji mahoni antara lain tekanan darah tinggi, kencing manis, rematik, deman, masuk angin dan menambah nafsu makan. penulisan 1 paragraf tidak boleh hanya terdiri dari 1 kalimat. Kurang berhubungan dengan paragraph sebelumnya.
Fakta berbalik dengan biji mahoni mempunyai kelebihan sebagai penyejuk jalanan atau sebagai bahan untuk membuat segala bentuk furnitur. Berdasarkan penelitian dilaboratorium, pohon mahoni (Swietenia mahagoni), termasuk pohon yang bisa mengurangi polusi udara 47% - 69%. Pohon mahoni yang ditanam di hutan kota atau sepanjanxg jalan berfungsi sebagai filter udara dan sebagai daerah tangkapan air.
Biji Mahoni dijadikan alternatif atau solusi dalam melakukan upaya back to nature. Cara mengonsumsinya pun sudah mulai maju. Tidak langsung menelan bijinya, tetapi terlebih dahulu biji-biji mahoni dikeringkan. Setelah kering digiling menjadi bubuk.
Pohon mahoni selama ini dikenal sebagai penyejuk jalanan atau sebagai bahan untuk membuat segala bentuk furniture. Berdasarkan penelitian di laboratorium, pohon mahoni (Swietenia mahagoni), termasuk pohon yang bisa mengurangi polusi udara sekira 47% – 69%. Pohon mahoni yang ditanam di hutan kota atau sepanjang jalan berfungsi sebagai filter udara dan daerah tangkapan air. Daun-daunnya bertugas menyerap polutan-polutan di sekitarnya. Sebaliknya, dedaunan itu akan melepaskan oksigen (O2) yang membuat udara di sekitarnya menjadi segar. Ketika hujan turun, tanah dan akar-akar pepohonan itu akan “mengikat” air yang jatuh, sehingga menjadi cadangan air.

Mahoni atau nama latinnya Swietenia Macrophylas merupakan tanaman yang berasal dari Hindia Barat dan Afrika dapat tumbuh subur bila tumbuh di pasir payau dekat dengan pantai. Mahoni dikelompokkan menjadi dua, mahoni berdaun kecil (Swietenia mahagoni Jacg.) dan mahoni berdaun besar (Swietenia macrophylla King). Keduanya termasuk dalam keluarga Meliaceae.
Tinggi pohon mahoni bisa mencapai 30 meter, bahkan bisa lebih. Untuk pemanfaatannya untuk dapat dikonsumsi setelah umurnya antara 7 - 8 tahun mahoni sudah mulai berbunga. Buahnya berbentuk bulat telur, kalau masih muda berwarna hijau dan setelah besar menjadi cokelat.
Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia. Hasil Survei Kesehatan RumahTangga (SKRT) tahun 1992 menunjukkan peningkatan prevalensi penyakit kardiovaskuler yang menyolok sebagai penyebab kematian dan sejak tahun 1993 diduga sebagai penyebab kematian nomor satu. Penyakit tersebut timbul karena berbagai faktor resiko seperti kebiasaan merokok, hipertensi, disiplidemia, diabetes mellitus, obesitas, usia lanjut dan riwayat keluarga. Dari faktor resiko diatas yang sangat erat kaitannya dengan gizi adalah hipertensi, obesitas, disiplidemia dan diabetes mellitus.
Di Indonesia banyaknya penderita Hipertensi diperkirakan 15 juta orang tetapi hanya 4% yang merupakan hipertensi terkontrol. Prevalensi 6-15% pada orang dewasa, 50% diantaranya tidak menyadari sebagai penderita hipertensi sehingga mereka cenderung untuk menjadi hipertensi berat karena tidak menghindari dan tidak mengetahui faktor risikonya, dan 90% merupakan hipertensi esensial. Saat ini penyakit degeneratif dan kardiovaskuler sudah merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.
Di antara dewasa muda dan paruh baya, lebih banyak lelaki yang menderita hipertensi. Setelah umur 55 tahun, ketika sebagian wanita mengalami menoupause hipertensi menjadi lebih sering dijumpai pada wanita hal ini dikarenakan karena adanya perubahan hormonal pada premenapause.
Stres menurut Pandji Anoraga (2001:108) merupakan suatu tanggapan seseorang, baik secara fisik maupun mental, terhadap suatu perubahan dilingkungan yang dirasakan mengganggu dan mengakibatkan dirinya terancam. Gejala stres yang tidak teratasi menimbulkan gejala (1) Gejala badaniah (fisik) : gangguan pola tidur, pusing, mual, muntah, diare, sakit maag, mudah kaget dan menurunnya nafsu makan, (2) Gejala emosional : pelupa, sukar konsentrasi, sukar mengambil keputusan, cemas, was-was, murung, khawatir, mudah marah dan pandangan putus asa. (3) Gejala sosial : makin banyak merokok/minum/makan dan menarik diri dari pergaulan.
Hipertensi dapat didefinisikan sebagai tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan tekanan diastoliknya diatas 90 mmHg (Smith Tom, 1995).
Menurut WHO, penyakit hipertensi pada lansia merupakan peningkatan tekanan sistolik lebih besar atau sama dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolik sama atau lebih besar 95 mmHg.
Tujuan pengobatan hipertensi atau pemanfaatn biji mahoni tidak hanya menurunkan tekanan darah saja tetapi juga mengurangi dan mencegah komplikasi akibat hipertensi agar penderita dapat bertambah kuat. Pengobatan hipertensi umumnya perlu dilakukan seumur hidup penderita. Pengobatan standar yang dianjurkan oleh Komite Dokter Ahli Hipertensi (JOINT NATIONAL COMMITTEE ON DETECTION, EVALUATION AND TREATMENT OF HIGH BLOOD PRESSURE, USA, 1988 ) menyimpulkan bahwa obat diuretika, penyekat beta, antagonis kalsium, atau penghambat ACE dapat digunakan sebagai obat tunggal pertama dengan memperhatikan keadaan penderita dan penyakit lain yang ada pada penderita.
Tingakatan penerapan obat untuk Step 1 : Obat pilihan pertama : diuretika, beta blocker, Ca antagonis, ACE inhibitor, Step 2 : Alternatif yang bisa diberikan dengan catatan : Dosis obat pertama dinaikkan, Diganti jenis lain dari obat pilihan pertama, Ditambah obat ke –2 jenis lain, dapat berupa diuretika , beta blocker, Ca antagonis, Alpa blocker, clonidin, reserphin, vasodilator, Step 3 : Alternatif yang bisa ditempuh dengan catatan Obat ke-2 diganti, Ditambah obat ke-3 jenis lain. Step 4 : Alternatif pemberian obatnya dengan catatan Ditambah obat ke-3 dan ke-4 dan Re-evaluasi dan konsultasi
Bagaimana cara pemanfaatannya ?
1. Siapkan 8 gram biji segar, kemudian diseduh dengan 2 gelas air panas. Setelah dingin, disaring lalu dibagi menjadi 2 bagian. Minumlah setiap pagi dan sore hari untuk menghilangkan rasa pahit bias ditambahkan madu atau gula.
2. Siapkan 1/2 sendok teh serbuk biji mahoni, kemudian diseduh dengan 1/2 cangkir air panas, tambahkan 1 sendok makan madu untuyk menghilangkan rasa pahit. Minum selagi hangat, lakukan 2-3 kali sehari.
Garam merupakan faktor yang sangat penting dalam patogenesis hipertensi. Hipertensi hampir tidak pernah dijumpai pada suku bangsa dengan asupan garam yang minimal. Asupan garam kurang dari tiga gram tiap hari menyebabkan prevalensi hipertensi yang rendah sedangkan jika asupan garam antara 5 – 15 gram perhari prevalensi hipertensi meningkat menjadi 15 – 20 %. Pengaruh asupan garam terhadap timbulnya hipertensi terjadi melalui peningkatan volume plasma, curah jantung, dan tekanan darah (Suyono, 2001).
Pemeriksaan penunjang dalam upaya mengatasi masalah hipertensi dapat ditentukan dengan : Pengkajian riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh, pemeriksaan retina, Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan oragn seperti ginjal dan jantung, EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri, Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa, Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena anteriogram renal, pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urin, foto dada dan CT scan.
Untuk mengobati tekanan darah tinggi, ambillah setengah sendok teh serbuk biji mahoni dan segelas air panas. Tambahkan madu satu sendok makan, diaduk-aduk, setelah hangat-hangat kuku diminum. Lakukan dua sampai tiga kali sehari. Tekanan darah yang tinggi akan turun. Kalau sudah normal sebaiknya dihentikan. Dan apabila tekanan darah naik, minum lagi.
Bagaimana Efeknya?
Dari catatan medis dan penelitian laboratorium memiliki dua kandungan saponin dan flavonoid. Hal – hal yang perlu diwaspadai pertama, biji mahoni atau serbuk dalam jumlah tertentu akan meningkatkan resiko terjadinya kolesterol pada cairan empedu, yang apada akhirnya akan menimbulkan batu empedu, disamping itu juga bertindak sebagai steroid. Kedua, maksimal dosis per hari per biji mengandung kandungan flavonoid dan saponin sebanyak 200 mg. Dianjurkan untuk tidak digunakan dalam waktu yang lama karena efek flavonoid yang membantu permeability atau kelenturan pembuluh darah.

1 komentar: