Selasa, 22 November 2011

DECOMPENSASI CORDIS / PAYAH JANTUNG


DECOMPENSASI CORDIS / PAYAH JANTUNG

BATASAN
Suatu kondisi bila cadangan jantung normal (peningkatan frekwensi jantung, dilatasa, hipertrophi, peningkatan isi sekuncup) untuk berespon terhadap stress tidak adekwat untuk memenuhi kebutuhan metabolik tubuh, jantung gagal untuk melakukan tugasnya sebagai pompa, dan akibatnya gagal jantung.

PENYEBAB KEGAGALAN
-          Disritmia (bradikardi,tachicardi)
-          Malfungsi katub (stenosis katub pulmonal/aortik)
-          Abnormalitas otot jantung (kardiomiopati, aterosklerosis koroner)
-          Angina pectoris, berlanjut infark miocard akut.
-          Ruptur miokard

RESPON TERHADAP KEGAGALAN
A.    Peningkatan tonus simpatis
Peningkatan sistem saraf simpatis yang mempengaruhi arteri vena jantung. Akibatnya meningkatkan aliran balik vena ke jantung dan peningkatan kontraksi. Tonus simpatis membantu mempertahankan tekanan darah normal.
B.     Retensi air dan natrium
Bila ginjal mendeteksi adanya penurunan volume darah yang ada untuk filtrasi, ginjal merespon dengan manahan natrium dan air dengan cara demikian mencoba untuk meningkatkan volume darah central dan aliran balik vena.

PENGKAJIAN GAGAL JANTUNG
a.         Kegagalan ventrikel kiri
Tanda dan gejala :
-        Kongesti vaskuler pulmonal
-        Dispnoe, nyeri dada dan syok
-        Ortopnoe, dispnoe nocturnal paroxismal
-        Batuk iritasi, edema pulmonal akut
-        Penurunan curah jantung
-        Gallop atrial –S4, gallop ventrikel-S1
-        Crackles paru
-        Disritmia pulsus alterans
-        Peningkatan BB
-        Pernafasan cyne stokes
-        Bukti-bukti radiografi tentang kongesti vaskuler pulmonal
b.         kegagalan ventrikel kanan
Tanda dan gejala :
-        Cirah jantung rendah
-        Distensi vena jugularis
-        Edema
-        Disritmia
-        S3 dan S4 ventrikel kanan
-        Hipersonor pada perkusi
-        Immobilisasi diafragma rendah
-        Peningkatan diameter pada antero posterial

Klasifikasi gagal jantung (menurut Killip)
I.          Tidak gagal
II.       Gagal ringan sampai menengah
III.    Edema pulmonal akut
IV.    Syock kardiogenik

Sifat nyeri pada pasien dengan decompensasi cordis
1.      Akut
Timbul secara mendadak dan segera lenyap bila penyebab hilang. Ditandai oleh : nyeri seperti tertusuk benda tajam, pucat, disritmia, tanda syock kardiogenik (akral dingin gan perfusi turun)
2.      Kronis
Nyeri yang terjadi berkepanjangan hingga berbulan-bulan. Penyebab sulit dijelaskan dan gejala obyektif lidak jelas umumnya disertai dengan gangguan kepribadian serta kemampuan fungsional

Derajat nyeri
I.          Ringan : tidak mengganggu ADL dan pasien dapat tidur
II.       Sedang : mengganggu ADL dan pasien dapat tidur
III.    Berat    : mengganggu ADL dan pasien tidak dapat tidur

PENATALAKSANAAN GAGAL JANTUNG
Bertujuan :
A.      menurunkan kerja jantung
B.       Meningkatkan gurah jantung dan kontraktilitas miocard
C.       Menurunkan retensi garam dan air

Pelaksanaannya meliputi :
A.      Tirah Baring
Kebutuhan pemompaan jantung diturunkan, untuk gagal jantung kongesti tahap akut dan sulit disembuhkan.
B.      Pemberian diuretik
Akan menurunkan preload dan kerja jantung
C.      Pemberian morphin
Untuk mengatasi edema pulmonal akut, vasodilatasi perifer, menurunkan aliran balik vena dan kerja jantung, menghilangkan ansietas karena dispnoe berat.
D.      Reduksi volume darah sirkulasi
Dengan metode plebotomi, yaitu suatu prosedur yang bermanfaat pada pasien dengan edema pulmonal akut karena tindakan ini dengan segera memindahkan volume darah dari sirkulasi sentral, menurunkan aliran balik vena dan tekanan pengisian serta sebaliknya menciptakan masalah hemodinamik segera.

E.       Terapi nitrit
Untuk vasodilatasi perifer guna menurunkan afterload.
F.       Terapi digitalis
Obat utama untuk meningkatkan kontraktilitas (inotropik), memperlambat frekwensi ventrikel, peningkatam efisiensi jantung.
G.      Inotropik positif
-        Dopamin
Pada dosis kecil 2,5 s/d 5 mg/kg akan merangsang alpha-adrenergik beta-adrenergik. Dan reseptor dopamine ini mengakibatkankeluarnya katekolamin dari sisi penyimpanan saraf. Memperbaiki kontraktilitas curah jantung isi sekuncup. Dilatasi ginjal-serebral dan pembuluh koroner. Pada dosis maximal 10-20 mg/kg BB akan menyebabkan vasokonstriksi dan meningkatkan beban kerja jantung.
-        Dobutamin
Merangsang hanya betha adrenergik. Dosis mirip dopamine memperbaiki isi sekuncup, curah jantung dengan sedikit vasokonstriksi dan tachicardi.

Tindakan-tindakan mekanis
-          Dukungan mekanis ventrikel kiri (mulai 1967) dengan komterpulasi balon intra aortic / pompa PBIA. Berfungsi untuk meningkatkan aliran koroner, memperbaiki isi sekuncup dan mengurangi preload dan afterload ventrikel kiri.
-          Tahun 1970, dengan extracorporeal membrane oxygenation (ECMO). Alat ini menggantikan fungsi jantung paru. Mengakibatkan aliran darah dan pertukaran gas. Oksigenasi membrane extrakorporeal dapat digunakan untuk memberi waktu sampai tindakan pasti seperti bedah bypass arteri koroner, perbaikan septum atau transplantasi jantung dapat dilakukan.

DIAGNOSA KEPERAWATAN
Gangguan rasa nyaman (nyeri) sehubungan dengan adanya kerusakan miokardium yang luas ditandai dengan adanya kegagalan kompensasi jantung yaitu ; akral dingin, dispnea, pucat, kesadaran menurun, gelisah.

Tujuan :
Gangguan rasa nyaman (nyeri) hilang dalam waktu 1 jam.
Kriteria hasil :   
-          Nyeri dada hilang
-          Pasien tenang
-          Pasien merasa nyaman dan tidak cemas

INTERVENSI
1.         Lakukan pendekatan terapeutik
2.         Jelaskan mengenai penyakit dan tindakan yang akan dilakukan.
3.         Tenangkan pasien sehingga tidak cemas akan penyakitnya
4.         Tirah baring sesuai dengan keadaan pasien
5.         Observasi tanda-tanda vital
6.         Kolaborasi dengan team medis untuk pemberian : oksigen, cairan, analgetik central (morphin), terapi digitalis, nitrit dan inotropik positit.

Referensi

Lewis T, Disease of The Heart, New York, Macmillan 1993

Morris D. C. et.al, The Recognation and treatment of Myocardial Infarction and It’sComplication.

Keperawatan Kritis Pendekatan Holistik, edisi VI, volume I : Hudak dan Gallo Hal. 360-379, Penerbit buku kedokteran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar