BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Manusia adalah makhluk social, dimana setiap individu mempunyai potensi untuk terlibat dalam hubungan social pada berbagai tingkat hubungan, yaitu dari hubungan intim biasa sampai hubungan saling ketergantungan. Keintiman dan saling ketergantungan dalam menghadapi dan mengatasi berbagai kebutuhan setiap hari. Individu tidak akan mampu memenuhi kebutuhan hidupnya tanpa adanya hubungan dengan lingkungan social. Oleh karena itu individu perlu membina hubungan interpersonal yang memuaskan.
Hubungan interpersonal yang sehat terjadi jika individu yang terlibat saling merasakan kedekatan sementara identitas pribadi masih tetap dipertahankan. Kepuasan hubungan dapat dicapai jika individu sebagai makhluk social terlibat secara aktif dalam proses berhubungan. Peran serta yang tinggi dalam berhubungan disertai respon lingkungan yang positif akan meningkatkan rasa memiliki, kerjasama, hubungan timbal balik yang sinkron (Stuart dan Sunden). Peran serta dalam proses hubungan dapat berfluktuasi sepanjang rentang tergantung (dependen) dan mandiri (independen), artinya suatusaat individu tergantung pada orang lain dan suatu saat orang lain tergantung pada individu.
Perilaku yang teramati pada respon social maladaptive mewakili upaya individu untuk mengatasi kecemasan yang berhubungan dengan kesepian, rasa takut, kemarahan, malu dan rasa bersalah. Salah satu respon social yang terjadi adalah menarik diri. Masalah utama menarik diri dalam kasus keperawatan jiwa mempunya tingkatan rentang yang berbeda, dengan perilaku yang ditunjukka klien berbeda pula. Berdasarkan rentang perilaku yang berbeda tersebut maka memerlukan suatu tindakan keperawatan yang memiliki rentang bantuan berbeda sesuai dengan kemampuan dan kondisi klien. Pada penyusunan seminar ini disajikan masalah utama menarik diri dengan rentang partial, dimana klien juga memerlukan tindakan keperawatan partial.
B. TUJUAN
Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui gambaran secara nyata dan lebih mendalam tentang pemberian asuhan keperawatan pada klien dengan masalah utama menarik diri.
2. Untuk mengetahui adanya pemahaman-pemahaman baru yang ditemukan selama pemberian asuhan keperawatan terkait dengan kasus klien yang dikelola.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. DEFINISI
Menarik diri merupakan percobaan untuk menghindari interaksi dengan orang lain, menghindari hubungan dengan orang lain. Keadaan ini mungkin timbul sebagai reaksi pada masa kritis yang berlangsung sementara, dan dimanifestasikan dengan tingkah laku yang menandakan adanya usaha pembatasan hubungan dengan dunia luar dan reaksi terbatas terhadap rangsang luar. Timbulnya reaksi ini berbeda-beda dari jarang, hanya sesekali atau menetap.
B. ETIOLOGI
Menarik diri disebabkan oleh, perceraian, putus hubungan, peran keluarga yang tidak jelas, orang tua pecandu alkohol dan penganiayaan anak.
Resiko menarik diri adalah terjadinya resiko perubahan sensori persepsi (halusinasi). Manifestasi klinik pada klien dengan menarik diri adalah apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, banyak diam diri di kamar, menunduk, menolak hubungan dengan orang lain, perawatan diri kurang posisi tidur seperti janin (menekur).
C. PROSES TERJADINYA MASALAH
Pada mulanya klien merasa dirinya tidak berharga lagi sehingga merasa tidak aman dalam berhubungan dengan orang lain. Biasanya klien berasal dari lingkungan yang penuh permasalahan, ketegangan, kecemasan dimana tidak mungkin mengembangkan kehangatan emosional dalam hubungan yang positif dengan orang lain yang menimbulkan rasa aman.
Dunia merupakan alam yang tidak menyenangkan, sebagai usaha untuk melindungi diri, klien menjadi pasif dan kepribadiannya semakin kaku (rigid). Klien semakin tidak dapat melibatkan diri dalam situasi yang baru. Ia berusaha mendapatkan rasa aman tetapi hidup itu sendiri begitu menyakitkan dan menyulitkan sehingga rasa aman itu tidak tercapai. Hal ini menyebabkan ia mengembangkan rasionalisasi dan mengaburkan realitas daripada mencari penyebab kesulitan serta menyesuaikan diri dengan kenyataan.
Konflik antara kesuksesan dan perjuangan untuk meraih kesuksesan itu sendiri terus berjalan dan penarikan diri dari realitas diikuti penarikan diri dari keterlibatan secara emosional dengan lingkungannya yang menimbulkan kesulitan. Semakin klien menjauhi kenyataan semakin kesulitan yang timbul dalam mengembangkan hubungan dengan orang lain.
D. KARAKTERISTIK
¨ Apatis, ekspresi sedih, afek tumpul
¨ Menghindar dari orang lain
¨ Komunikasi kurang (tidak ada)
¨ Kontak mata kurang, sering menunduk (tidak ada)
¨ Berdiam diri di suatu tempat dalam waktu lama
¨ Tidak mau melakukan kegiatan sehari-hari
¨ Nafsu makan kurang atau naik drastic
¨ Posisi janin pada saat tidur
¨ Sulit mengambil keputusan
¨ Sikap mematung
¨ Cemas
E. MASALAH KEPERAWATAN
Masalah keperawatan dan data yang perlu dikaji
Isolasi sosial: menarik diri
§ Data obyektif:
Apatis, ekpresi sedih, afek tumpul, menyendiri, berdiam diri dikamar, banyak diam.
§ Data subyektif:
Sukar didapat jika klien menolak komunikasi, kadang hanya dijawab dengan singkat, ya atau tidak.
F. POHON MASALAH
Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi .....
Gangguan konsep diri: harga diri rendah
G. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perubahan persepsi sensori: halusinasi …. berhubungan dengan menarik diri
2. Isolasi sosial: menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah.
H. RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN
| DIAGNOSA KEPERAWATAN | PERENCANAAN | INTERVENSI | RASIONAL | |
| | TUJUAN | KRITERIA EVALUASI | | |
| Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi B/D isolasi social : menarik diri | TUM :Klien dapat berinteraksi dengan orang lain sehingga tidak terjadi halusinasi TUK 1: Setelah 2 kali pertemuan Klien dapat membina hubungan saling percaya | Ekspresi wajah bersahabat, menunjukkan rasa senang, ada kontak mata, mau berjabat tangan, menyebut nama, menjawab salam dan duduk berdampingan dengan perawat, klien mengungkapkan perasannya | Bina hubungan saling percaya : a. Sapa klien dengan ramah baik verbal maupun non verbal b. Perkenalkan diri c. Tanyakan nama dan nama panggilan d. Jelaskan tujuan interaksi e. Tunjukka sikap empati dan menerima klien apa adanya f. Beri perhatian dan penghargaan pada klien | Hubungan saling percaya merupakan dasar untuk kelancaran hubungan interaksi selanjutnya |
| | TUK 2: Setelah 2 kalipertemuanKlien dapat menyebutkan penyebab menarik diri | Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri yang berasal dari :- diri sendiri - orang lain - lingkungan | 2.1Kaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik2.2Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaannya penyebab menarik diri 2.3Berikan pujian atas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya | Diketahuinya penyebab akan dapat dihubungkan dengan factor presipitasi yang dialami klien |
| | TUK 3 : Setelah 1 kali pertemuan Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhungan dengan orang lain | Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain | 3.1Kaji pengetahuan klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain 3.2 Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaannya keuntungan berhubungan dengan orang lain 3.3Diskusikan dengan klien tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain 3.4Berikan pujian atas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya tentang keuntungan berhubungan dengan orang lain | Dengan mengetahui manfaat yang dirasakan klien sehingga menimbulkan motivasi untuk berinteraksi dengan orang lain |
| | | Klien dapat menyebutkan keruian tidak berhubungan dengan orang lain | 3.1Kaji pengetahuan klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain 3.2 Beri kesempatan klien mengungkapkan perasaannya tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain 3.3Diskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain 3.4Berikan pujian atas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain | |
| | TUK 4: Setelah 4 kali pertemuan Klien dapat melaksanakan hubungan social secara bertahap | 4.Klien dapat mendemonstrasikan hubungan social secara bertahap antara : K-P, K-P-K lain, K-P-Keluarga, K-P-Kelompok | 4.1Kaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain 4.2Dorong dan Bantu klien membina hubungan dengan orang lain melalui tahap K-P, K-P-K lain, K-P-Keluarga, K-P-Kelompok 4.3Beri reinforcemen terhadap keberhasilan yang telah dicapai 4.4bantu klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan 4.5Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien untuk mengisi waktu luang 4.6Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan 4.73Beri reinforcemen terhadap kegiatan klien dalam ruangan | Klien harus dicoba berinteraksi secara bertahap agar terbiasa membina hubungan yang sehat dengan orang lain |
| | TUK 5: Setelah 1 kali pertemuan Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain | 5 5. Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain untuk : -diri sendiri -orang lain | 5.1Dorong klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain 5.2Diskusikan dengan klien untuk manfaat setelah berhubungan dengan orang lain 5.3Beri reinforcemen terhadap keberhasilan klien untuk mengungkapkan perasaannya manfaat setelah berhubungan dengan orang lain | |
| | TUK 6: Setelah 1 kali pertemuan Keluarga mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang lain | 6. Keluarga dapat :- Menjelaskan perasaannya - Menjelaskan cara merawat klien menarik diri - Mendemonstrasikan cara merawat klien menarik diri - Berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri | 6.1Bina hubungan saling percaya dengan keluarga 6.2Diskusikan dengan keluarga tentang : - Perilaku menarik diri - Penyebab menarik diri - Akibat yang akan terjadi jika menarik diri tidak ditangani - Berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri 6.3Dorong anggota keluarga untuk memberikan dukungan pada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain 6.4Beri reinforcemen atas hal-hal yang telah dicapai keluarga | Keterlibatan keluarga sangat mendukung terhadap proses perubahan perilaku klien |
| | TUK 7: Setelah 1 kali pertemuan Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat | 7. Klien dapat menggunakan obat dengan benar dan tepat | 7.1Diskusikan tentang obat (nama, dosis, frekuensi, efek dan efek samping obat minum obat) 7.2Bantu menggunakan obat dengan prinsip 5 benar 7.3Anjurkan membicarakan efek dan efek samping obat yang diminum 7.4Beri reinforcemen positif bila menggunakan obat dengan benar | Penggunaan obat secara benar dan teratur akan mempengaruhi proses penyembuhan klien |
| Isolasi social : menarik diri berhubungan dengan harga diri rendah | TUM :Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal TUK 2 : Setelah 1 kali pertemuan Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki | 2. Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki : - kemampuan yang dimiliki klien - aspek positif keluarga - aspek positif lingkungan | 2.1Diskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien 2.2Setiap bertemu klien hindarkan dari memberi penilaian negatif 2.3Usahakan memberi pujian yang realistis | Diskusikan tingkat kemampuan klien seperti menilai realitas, dan kemampuan kontrol diri Reinforcemen positif akan meningkatkan harga diri klien Pujian yang realistic tidak menyebabkan klien melakukan kegiatan hanya karena ingin dipuji |
| | TUK 3 :Setelah 1 kali pertemuan Klien dapat menilai kemampuan yangdigunakan | 3. Klien menilai kemampuan yang dapat digunakan | 3.1Diskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit | Keterbukaan dan pengertian tentang kemampuan yang di miliki adalah prasarat untuk berubah. |
| | | | 3.2Diskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya | Pengartian tentang kemampuan yang di miliki diri memotivasi untuk tetap mempertahankan penggunaannya |
| | | | | |
| | TUK 4 : Setelah 1 kali pertemuan klien dapat (menetapkan)merencanakan kegiatan sesuai dengan kemampuan yang di miliki. | klien membuat rencana kegiatan harian . | 4.1 Rencanakan bersama klien aktivitas yang bisa di laksanakan setiap hari sesuai kemampuan - kegiatan mandiri - kegiatan dengan bantuan sebagian - kegiatan yang membutuhkan bantuan total 4.2 tingkatan kegiatan sesuai dengan toleransi kondisi klien 4.3 beri contoh pelaksanaan kegiatan yang boleh klien lakukan | Membentuk individu yang bertanggugng jawab terhadap dirinya sendiri Klien perlu tindakan secara realistis dalam kehidupannya Contoh peran yang di lihat klien akan memotivasi klien untuk melaksanakan kegiatan |
| | TUK 5 : Setelah 1 kali pertemuan klien dapat melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya | klien melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya | 5.1 beri kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah di rencanakan 5.2 beri pujian atas keberhasilan klien 5.3 diskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah | Memberikankesempatan kepada klien mandiri dapat meningkatkan motivasi dan harga diri klien Reinforcement positif dapat meningkatkan harga diri klien Memberi kesempatan kepada klien untuk tetap melakukan kegiatan yang bisa di lakukan |
| | TUK 6 : Setelah 1 kali pertemuan Klien dapat memanfaatkan system pendukung yang ada | klien memanfaatkan system pendukung yang ada | 6.1 beri pendidikan kesehatan pada keluarga tentang cara merawat klien dengan harga diri rendah 6.2 bantu keluarga memberikan dukungan selama klien di rawat 6.3 bantu keluarga menyiapkan di rumah | Mendorong keluarga untuk mampu merawat klien mandiri di rumah Support system keluarga akan sangat berpengaruh dalam mempercepat proses penyembuhan klien Meningkatkan peran serta keliuarga dalam merawat klien di rumah |
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
I. IDENTITAS KLIEN
Inisial : Nn. A Tgl Pengkajian: 7-6-2003
Umur : 24 tahun RM. No : 03 81 57
Informan : Tn. S (kakak)
II. ALASAN MASUK RS
Klien sering menyendiri dikamar (duduk sendirian, kadang tiduran), berdiam diri, diajak bicara diam saja
III. FAKTOR PREDISPOSISI
Klien belum pernah dirawat di RSJ, Ini adalah yang pertama kali dirawat, Klien tidak pernah menjadi pelaku/korban/saksi tindakan kekerasan, aniaya seksual dan tindakan kriminal. Stresor dalam waktu dekat adalah ditinggal kekasihnya menikah dengan wanita lain. Tidak ada anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah sebelumnya klien bekerja pada perusahaan mebel sebagai buruh, dengan hasil gaji diberikan pada ibunya untuk membantu biaya sekolah adiknya, dan sebagian untuk persiapan pernikahannya, namun ibunya ditipu orang sehingga hartanya habis dan kekasih klien meninggalkan menikah dengan orang lain.
Masalah keperawatan : Berduka disfungsional
IV. FISIK
TD : 110/70 mmHg Suhu : 36,5 C
Nadi : 80 X/menit RR : 20 X/menit
V. PSIKOSOSIAL
1. Genogram
2. Konsep diri
a. Gambaran diri : Klien merasa dirinya biasa saja, tidak cantik
b. Identitas :Klien sebelumnya bekerja pada perusahaan mebel sebagai karyawan bagian ngamplas. Dengan pendidikan lulus SMA.
c. Peran : klien ikut berperan dalam mencukupi kebutuhan ekonomi keluarganya
d. Ideal diri : dalam waktu dekat klien merencanakan akan menikah dengan kekasihnya
e. Harga diri : klien mengatakan tdak punya harga diri, malu, setelah ditinggal kekasihnya
Masalah Keperawatan : gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Hubungan social
Orang yang berarti bagi klien adalah ibunya. Klien tidak punya peran dalam kegiatan kelompok/masyarakat, Karena klien bekerja dari pagi sampai sore dan klien jarang keluar rumah. Hambatan berhubungan dengan orang lain adalah : sejak ditinggal kekasihnya Klien sering menyendiri dikamar (duduk sendirian, kadang tiduran), berdiam diri, diajak bicara diam saja, tidak mau berhubungan dengan anggota keluarga, jarang keluar kamar, jarang keluar rumah, tidak ada interaksi dengan tetangga, lesu tidak bergairah, nafsu makan menurun, makan selalu disuruh.
Masalah Keperawatan : 1. Isolasi social : menarik diri
2. Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi
4. Spiritual :
Klien beragama Islam dan menjalankan sholat lima waktu
Tidak ada masalah dalam kebutuhan spiritual
VI. STATUS MENTAL
1. Penampilan : Penggunaan pakaian sesuai, memakai baju dan rok bawahan kotak-kotak
2. Pembicaraan : Suara pelan, pasif, menjawab jika ditanya
3. Aktivitas motorik : lesu, tidak bergairah
4. Alam perasaan : klien terlihat murung
5. Afek : datar, tidak ada perubahan roman muka pada saat ada stimulus yang menyenangkan/menyedihkan
6. Interaksi selama wawancara : kontak mata kurang, komunikasi verbal minim, menunduk
Masalah Keperawatan : Isolasi social : menarik diri
7. Persepsi : tidak ada masalah dalam persepsi
8. Proses pikir : tidak ada masalah dalam persepsi
9. Isi pikir : tidak ada masalah dalam persepsi
10. Tingkat kesadaran : baik, orientasi waktu pada saat pengkajian : baik
11. Memori : daya ingat jangka pendek dan panjang baik
12. Tingkat konsentrasi dan berhitung : tidak ada masalah
13. Daya tilik diri : klien menyadari dirinya sakit
VII. KEBUTUHAN PERSIAPAN PULANG
Makan, minum, BAB/BAK berpakaian dan kebersihan diri dapat dilakukan dengan bantuan minimal.
Istirahat dan tidur selam di RSJ tidak mengalami gangguan
Penggunaan obat memerlukan bantuan minimal
Pemeliharaan kesehatan : perawatan lanjutan dan system pendukung berupa dukungan positif keluarga dan rencana kontrol di RSJ Srmarang
Kegiatan di rumah : mempersiapkan makan, mencuci pakaian.
VIII. MEKANISME KOPING
Menghindar, tidak mau membicarakan masalahnya, menyimpan dalam hati, menyalahkan diri.
IX. MASALAH PSIKOSOSIAL DAN LINGKUNGAN
Klien berpendidikan lulus SMA, klien tinggal serumah dengan orang tuanya, satu kakak perempuan dan dua adiknya laki-laki.
X. ASPEK MEDIK
Diagnosa medik : Skizofrenia Katatonik
Terapi medik : Stelazin 3 X 5 mg,
Trihexyphenidile 2 X 2 mg,
ECT 6 X
ANALISA DATA
DATA | MASALAH |
Data Subyektif : klien sering menyendiri dikamar (duduk sendirian, kadang tiduran), berdiam diri, diajak bicara diam saja, kadang juga menjawab tapi seperlunya, tidak mau berhubungan dengan anggota keluarga, jarang keluar kamar, jarang keluar rumah, tidak ada interaksi dengan tetangga, lesu tidak bergairah, nafsu makan menurun, makan selalu disuruh. Data Obyektif : kontak mata minimal, sering menunduk, komunikasi kurang (banyak diam ) Data subyektif : Malu dengan keadaannya sekarang, merasa harga dirinya rendah setelah ditinggal kekasihnya Data Obyektif : Klien sering menunduk, kontak mata kurang. Data Subyektif : Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan adalah sebelumnya klien bekerja pada perusahaan mebel sebagai buruh, dengan hasil gaji diberikan pada ibunya untuk membantu biaya sekolah adiknya, dan sebagian untuk persiapan pernikahannya, namun ibunya ditipu orang sehingga hartanya habis dan kekasih klien meninggalkan menikah dengan orang lain. | Isolasi social : menarik diriResiko perubahan persepsi sensori : halusinasi Gangguan konsep diri : harga diri rendah Berduka disfungsional |
| |
A. MASALAH KEPERAWATAN
Berdasarkan data yang didapatkan, masalah keperawatan yang ada :
1. Isolasi social : menarik diri
2. Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi
3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah
4. Berduka Disfungsional
B. POHON MASALAH
Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi
|
Gangguan konsep diri : harga diri rendah
Berduka disfungsional
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi berhubungan dengan Isolasi social : menarik diri
2. Isolasi social : menarik diri berhubungan dengan Gangguan konsep diri : harga diri rendah
3. Gangguan konsep diri : harga diri rendah berhubungan dengan berduka disfungsional
I. PELAKSANAAN TINDAKAN KEPERAWATAN
TGL | DIAGNOSA KEPERAWATAN | IMPLEMENTASI | EVALUASI |
7/6-200308.00 | 1. Resiko perubahan persepsi sensori : halusinasi berhubungan dengan Isolasi social : menarik diri | TUK 1: Klien dapat membina hubungan saling percaya : - Menyapa klien dengan ramah secara verbal maupun non verbal - Berkenalan dengen klien dan memperkenalkan diri - Menanyakan nama dan nama panggilan yang disukai - Menjelaskan tujuan interaksi dengan klien - Menunjukkan sikap empati dan menerima klien apa adanya - Memberikan perhatian dan menghargai kondisi klien | S : Menyebutkan nama O : Klien menatap perawat sebentar, menghela nafas, lalu memalingkan wajahnya lagi A : Klien belum percaya sepenuhnya dengan perawat P : (P) Ulangi / Modifikasi TUK 1 (K) memberikan tugas mengingat nama perawat |
9/6- 08.00 | Diagnosa Perawatan 1 | Mengulang TUK 1: - Menyapa klien dengan ramah dengan menyebutkan nama klien - Menanyakan kabar klien sambil mengulurkan tangan untuk berjabat tangan, menanyakan tidurnya semalam - Menanyakan apakah masih ingat nama perawat - Memberi reinforcemen atas dapat menyebut nama perawat - Menanyakan perasaan klien hari ini - Memberikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya | S : “Bu Irmawati”, “baik” O: Klien menatap perawat mau berjabat tangan. Klien dapat mengungkapkan perasannya A : Klien dapat membina hubungan saling percaya P : (P) Lanjutkan TUK 2 (K) memberikan tugas menuliskan perasaannya |
10/610.00 | Diagnosa Perawatan 1 | TUK 2 : Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri : - Menyapa dan mengucapkan salam - Memberikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya - Mengkaji pengetahuan klien tentang perilaku menarik diri - Mengkaji penyebab menarik diri pada klien - Memberikan pujian atas keberhasilannya mengungkapkan perasaannya | S:klien mengatakan malu dengan teman-temannya, lebih senang dikamar O:Klien dengan kesungguhan mengungkapkan perasaannya, klien tampak tidak terpaksa mengungkapkan perasaannya A:Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri P : (P) Ulangi TUK 2, kaji lebih lanjut penyebab menarik diri (K) Menyarankan untuk mencoba menuliskan semua penyebab klien menyendiri |
11/6 10.00 | Diagnosa Perawatan 1 | Mengulang TUK 2 : Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri : - Menyapa dan mengucapkan salam - Memberikan kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya - Mengkaji penyebab menarik diri pada klien - Memberikan pujian atas keberhasilannya mengungkapkan perasaannya | S:klien mengatakan malu dengan teman-temannya, karena kekasihnya telah meninggalkannya O:Klien tampak sedih A:Klien dapat menyebutkan penyebab menarik diri P : (P) lanjutkan TUK 3 (K) Menyarankan untuk menuliskan apa yang dirasakan selama menyendiri |
12/6 10.00 12/6 11.00 | Diagnosa Perawatan 1 Diagnosa Perawatan 1 | TUK 3 : Klien dapat menyebutkan keuntungan berhubungan dengan orang lain Mengkaji pengetahuan klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain - Mengkaji pengetahuan klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain - Memberikan kesempatan klien mengungkapkan perasaannya tentang manfaat berhubungan dengan orang lain - Mendiskusikan dengan klien tentang manfaat berhubungan dengan orang lain - Memberikan pujian atas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya tentang manfaat berhubungan dengan orang lain Klien dapat menyebutkan kerugian tidak berhungan dengan orang lain : - Mengkaji pengetahuan klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain - Memberikan kesempatan klien mengungkapkan perasaannya tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain - Mendiskusikan dengan klien tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain - Memberikan pujian atas kemampuan klien mengungkapkan perasaannya tentang kerugian tidak berhubungan dengan orang lain | S:klien mengatakan senang ada teman bisa tertawa, bisa ngobrol, jika tidak ada teman sepi O:Klien dapat menyebutkan dua manfaat berhubungan dengan orang lain dan dua kerugian tidak berhubungan dengan orang lain A:Klien dapat menyebutkan manfaat berhubungan dengan orang lain dan kerugian tidak berhubungan dengan orang lain P : (P) ulangi TUK 3 (K) Menyarankan untuk menuliskan apa yang dirasakan selama mempunyai teman bicara S:klien mengatakan sendiri, sepi bila tiadak ada teman O:Klien dapat menyebutkan dua kerugian tidak berhubungan dengan orang lain A:Klien dapat menyebutkan dua kerugian tidak berhubungan dengan orang lain P : (P) lanjutkan TUK 4 (K) Menyarankan untuk menuliskan apa yang dirasakan selama menyendiri |
13/6 08.00 | Diagnosa Perawatan 1 | TUK 4 : Klien dapat mendemonstrasikan hubungan social secara bertahap antara : K-P, K-P-K lain : - Mengkaji kemampuan klien membina hubungan dengan orang lain - Mendorong dan membantu klien membina hubungan secara bertahap : dengan perawat dan klien lain - Memberi contoh dan mengajarkan bagaimana cara membina hubungan secara bertahap : dengan perawat dan klien lain - Beri reinforcemen terhadap keberhasilan yang telah dicapai - Membantu klien dalam membina hubungan dengan perawat dan klien lain. - Memberikan reinforcemen atas keberhasilan klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan dengan orang lain - Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien dalam dalam membina hubungan dengan perawat dan klien lain | S:klien menanyakan asal dan kota kelahiran perawat. klien menanyakan nama dan asal kota klien lain O:Klien dapat membina hubungan dengan perawat dan salah satu klien lain A:Klien dapat mendemonstrasikan cara membina hubungan dengan perawat dan salah satu klien lain dengan bantuan perawat P : (P) ulangi TUK 4 bimbing klien dalam membina dengan klien lain secara mandiri maupun dengan bantuan minimal (K) Berikan tugas pada klien untuk membuat daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada perawat dan klien lain |
14/6 08.00 14/6 11.00 | Diagnosa Perawatan 1 Diagnosa Perawatan 1 | TUK 4 : Klien dapat mendemonstrasikan hubungan social secara bertahap antara : K-P, K-P-K lain : - Mendorong dan membantu klien membina hubungan secara bertahap : dengan perawat dan klien lain - Beri reinforcemen terhadap keberhasilan yang telah dicapai - Membantu klien dalam membina hubungan dengan perawat dan klien lain. - Memberikan reinforcemen atas keberhasilan klien untuk mengevaluasi manfaat berhubungan dengan orang lain - Diskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien dalam dalam membina hubungan dengan perawat dan klien lain Mengulang TUK 4 : Klien dapat mendemonstrasikan hubungan social secara bertahap antara : K-P, K-P-K lain : - Mendorong dan membantu klien membina hubungan secara bertahap : dengan perawat dan klien lain - Memberi kesempatan pada klien untuk membina hubungan secara bertahap : dengan perawat dan klien lain - Beri reinforcemen terhadap keberhasilan yang telah dicapai - Mendiskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien dalam dalam membina hubungan dengan perawat dan klien lain | S:Klien menanyakan apakah perawat sudah mempunyai anak . Klien menanyakan apakah klien lain sudah berkeluarga? O: Klien dapat membina hubungan dengan perawat dan salah satu klien lain tanpa bantuan perawat A:Klien dapat mendemonstrasikan cara membina hubungan dengan perawat dan klien lain tanpa bantuan perawat P : (P) lanjutkan TUK 4 bimbing klien dalam membina dengan kelompok (K) Berikan tugas pada klien untuk membuat daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada perawat dan klien lain. Anjurkan klien untuk membina hubungan dengan klien lain S:Klien menanyakan berapa jumlah anak perawat ? dan siapa namanya ? Klien menanyakan pada klien lain apakah klien lain sudah punya anak ? O: Klien dapat membina hubungan dengan perawat dan salah satu klien lain tanpa bantuan perawat A:Klien dapat mendemonstrasikan cara membina hubungan dengan perawat dan klien lain tanpa bantuan perawat P : (P) lanjutkan TUK 4 bimbing klien dalam membina dengan kelompok (K) Berikan tugas pada klien untuk membuat daftar pertanyaan yang akan ditanyakan pada perawat dan klien lain. Anjurkan klien untuk membina hubungan dengan klien lain |
16/6 10.00 | Diagnosa Perawatan 1 | Mengulang TUK 4 Klien dapat mendemonstrasikan hubungan social secara bertahap antara : K-kelompok - Mendorong dan membantu klien membina hubungan dengan kelompok orang lain - Memberi contoh dan mengajarkan bagaimana cara membina hubungan dengan kelompok orang lain - Melibatkan klien dalam kegiatan terapi aktivitas kelompok - Memberikan reinforcemen terhadap keberhasilan yang telah dicapai - Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan - Mendiskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien dalam mengikuti kegiatan ruangan | S:”Nama saya Nn.A asal dari pekalongan “ O:Klien dapat menyebutkan nama dan asalnya didepan kelompok klien lain A:Klien dapat mendemonstrasikan cara membina hubungan dengan kelompok klien lain P : (P) ulangi TUK 4 bimbing klien dalam membina hubungan dengan kelompok klien lain secara mandiri maupun dengan bantuan minimal (K) Sarankan pada klien untuk membina hubungan dengan keluarga saat berkunjung. Buat jadwal kegiatan ruangan yang dapat diikuti klien |
17/6 09.00 | Diagnosa Perawatan 1 | Mengulang TUK 4 : Klien dapat mendemonstrasikan hubungan social secara bertahap antara : K-kelompok - Mendorong dan membantu klien membina hubungan dengan kelompok orang lain - Motivasi klien untuk mengikuti kegiatan ruangan - Melibatkan klien dalam kegiatan harian ruangan - Memberikan reinforcemen terhadap keberhasilan yang telah dicapai - Mendiskusikan jadwal harian yang dapat dilakukan klien dalam mengikuti kegiatan ruangan | S: O:Klien terlibat dalam kegiatan kelompok (menyapu, menonton TV bersama) A:Klien dapat mendemonstrasikan cara membina hubungan dengan kelompok tanpa bimbingan perawatklien lain P:(P) lanjutkan TUK 5 bimbing klien dalam membina hubungan dengan kelompok secara mandiri maupun dengan bantuan minimal (K) sarankan pada klien untuk membina hubungan dengan kelompok dengan mengikuti jadwal kegiatan ruangan |
18/6 09.00 11.00 | Diagnosa Perawatan 1 Diagnosa Perawatan 2 Isolasi social : menarik diri berhubungan dengan gangguan konsep diri ; harga diri rendah | TUK 5 : Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan denagn orang lain :diri sendiri, orang lain : - Memberi kesempatan klien untuk mengungkapkan perasaannya setelah berhubungan dengan orang lain - Mendiskusikan dengan klien manfaat setelah berhubungan dengan orang lain - Memberikan reinforcemen terhadap keberhasilan klien untuk mengungkapkan perasaannya manfaat setelah berhubungan dengan orang lain TUM :Klien dapat berhubungan dengan orang lain secara optimal TUK 2 : Klien dapat mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki - Mendiskusikan kemampuan dan aspek positif yang dimiliki klien - Tidak memberikan penilain negatif terhadap klien - Memberikan pujian pada klien sesuai realistas | S: klien mengatakan senang, klien menanyakan perasaan perawat setelah berbincang-bincang dengannya O:Ekspresi wajah tersenyum A:Klien dapat mengungkapkan perasaannya setelah membina hubungan dengan orang lain P:(P) lanjutkan TUK 6 (K) sarankan pada klien untuk tetap membina hubungan dengan orang lain S:Klien mengatakan saat ini menuliskan dia ingin menulis surat untuk keluarganya O:Klien mampu menuliskan surat untuk keluarganya A:Klien dapat mengidentifikasi kemampuan yang dimilikinya P:(P) lanjutkan TUK 3 |
19/6 09.00 | Diagnosa Perawatan 2 | TUK 3 : Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan Mendiskusikan dengan klien kemampuan yang masih dapat digunakan selama sakit Meniskusikan kemampuan yang dapat dilanjutkan penggunaannya | S:Klien mengatakan mampu mandi, makan sendiri, menyapu dan membersihkan ruangan (melaksanakan aktivitas kegiatan sehari-hari) O:Klien dapat melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari A:Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan P:(P) lanjutkan TUK 4 (K) Anjurkan klien untuk mencatat apa saja yang bisa dilakukan klien dirumah sepulang dari rumah sakit |
20/6 08.00 | Diagnosa Perawatan 1 Diagnosa Perawatan 2 | TUK 6 : Keluarga mampu mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang lain - Membina hubungan saling percaya dengan keluarga klien - Mendiskusikan bersama keluarga tentang : a. Perilaku menarik diri danPenyebab menarik diri b. Akibat yang akan terjadi jika menarik diri tidak ditangani c. Berpartisipasi dalam perawatan klien menarik diri - Memotivasi anggota keluarga untuk memberikan dukungan pada klien untuk berkomunikasi dengan orang lain - Memberikan reinforcemen atas hal-hal yang telah dicapai keluarga | S:Keluarga mengatakan mau bekerjasama dan memperhatikan kebutuhan klien demi kesembuhan klien O:Keluarga memperhatikan apa yang diinformasikan oleh perawat dan aktIf berdiskusi dengan perawat A:Keluarga mampu berperan serta dalam upaya mengembangkan kemampuan klien untuk berhubungan dengan orang lain P:(P) tindak lanjuti TUK 6 dengan perencanaan kunjungan rumah |
21/6 09.00 | Diagnosa Perawatan 2 | TUK 5 : Klien melakukan kegiatan sesuai kondisi sakit dan kemampuannya : - Memberikan kesempatan pada klien untuk mencoba kegiatan yang telah di rencanakan - Memberi pujian atas keberhasilan klien - Mendiskusikan kemungkinan pelaksanaan di rumah | S: O:Klien dapat melakukan aktivitas kegiatan sehari-hari A:Klien dapat menilai kemampuan yang dapat digunakan mandi, makan sendiri, menyapu dan membersihkan ruangan (melaksanakan aktivitas kegiatan ruangan) P: (K) Anjurkan klien untuk mencatat apa saja yang bisa dilakukan klien dirumah sepulang dari rumah sakit |
23/6 09.00 | | TUK 7 : Klien dapat menggunakan obat dengan benar - Mendiskusikan tentang obat yang digunakan klien yaitu Stelazin 3X5 mg, THP 2X2 mg, efek dan efek samping obat minum obat - Membantu klien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar - Menganjurkan klien membicarakan efek dan efek samping obat yang diminum - Memberikan reinforcemen positif bila menggunakan obat dengan benar | S: klien mengatakan memahami cara menggunakan obat dengan benar O:Klien dapat menyebutkan dan menunjukkan obat yang digunakan A:Klien dapat menggunakan obat dengan benar P:(P) Ulangi TUK 7 dengan memberikan bimbingan dan mengawasi penggunaan obat klien (K) sarankan pada klien untuk mencatat dan mengingat cara menggunakan obat yang benar |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar